Apakah EM4 Peternakan untuk Kucing Bisa?
Em4 peternakan adalah probiotik yang mengandung jenis bakteri dan fungi yang menguntungkan.
Selama ini EM4 peternakan telah banyak dipakai untuk hewan ternak dan pembuatan kompos.
Akan tetapi, hewan ternak yang kita maksud adalah hewan ruminansia. Dari ruminansia besar seperti sapi, kambing, sampai ruminansia kecil seperti kelinci, serta unggas misalkan ayam dan bebek.
Tapi, apakah em4 peternakan ini bisa dipakai untuk hewan peliharaan seperti kucing?
Kalau kita bertanya kepada para penghobi, tentu jawaban yang akan kita peroleh sangat minim.
Karena memang tidak banyak yang menggunakannya. Bahkan mungkin tidak ada.
Oleh sebab itu, saya akan mencoba menganaisa potensi dari EM4 peternakan ini. Apakah ada kemungkinan bisa digunakan untuk kucing atau tidak.
Pertama – tama, kita akan melihat isi mikroba atau mikroorganisme yang terdapat pada EM4 peternakan.
Kemudian, kita sedikit melihat seperti apa sistem pencernaan kucing.
Dan terakhir saya akan mencari referensi dari luar apakah ada atau tidak yang menggunakannya untuk kucing.
Kemudian kita komparasikan.
Mikroba dalam EM4 peternakan
Mikroba yang terdapat pada em4 peternakan ada 3 jenis mikroba. Ketiga jenis mikroba tersebut adalah:
- Lactobacillus casei.
- Saccaromyces cerevisiae dan
- Rhodopseudomonas palustris.
Ketiganya memiliki kerapatan atau kepadatan yang hampir sama. Untuk Lactobacillus casei dan Saccaromyces cerevisiae memiliki kerapatan sebesar 1,5 x 106 cfu/ml. Sedangkan Rhodopseudomonas palustris kerapatannya sebesar 1 x 106 cfu/ml.
Lactobacillus casei adalah bakteri yang biasanya terdapat pada saluran kencing dan mulut kita (manusia). Bakteri ini bisa menghasilkan enzym amilase yang berfungsi dalam mencerna karbohidrat.
Penggunaan paling banyak pada industri makanan fermentasi seperti yakult.
Artinya, selain digunakan pada hewan (ruminansia), salah satu bakteri yang terdapat pada EM4 peternakan juga banyak dipakai pada makanan manusia.
Saccaromyces cerevisiae adalah kapang atau jamur. Biasanya digunakan dalam industri pembuatan anggur dan pemanggangan roti.
Ini lah kenapa roti sering berjamur. Bukan karena tercemar oleh jamur dari luar. Tapi memang proses pembuatannya menggunakan jamur.
Kemungkinan ada batas waktu untuk menonatifkan jamur ini. Ketika waktunya tiba, jamur bangkit dan berkembang biak pada roti.
Kapang ini juga bisa ditemukan pada anggota tubuh manusia. Seperti kulit, rongga mulut, dan alat kemaluan wanita dewasa.
Selain untuk roti, secara spesifik manfaat dari kapang ini untuk probiotik. Selain itu, kapang ini juga bisa merugikan.
Kapang ini berkembang secara aerob, butuh oksigen. Tidak bisa tumbuh dan berkembang pada laktosa. Akan tetapi ada jenis karbohidrat yang bisa membuat kapang ini berkembang.
Artinya, ketika lactobacillus casei dan saccaromyces cerevisiae secara bersama masuk ke saluran pencernaan, saccaromyces tidak akan berkembang. Entah itu mati atau hanya aktivitasnya saja yang tidak dominan.
Sedangakan Rhodopseudomonas palustris adalah bakteri. Bakteri ini berasal dari alam.
Sifat alaminya adalah mempunyai kemampuan mendegradasi bahan organik. Sepertinya bakteri ini punya peran besar dalam pengomposan.
Selain pengomposan, kemampuannya dalam fiksasi karbondioksida, bisa mengurai struktur organik yang kompleks menjadi lebih sederhana.
Pada bidang peternakan, ransum atau pakan akan menjadi lebih mudah dicerna. Dengan kata lain, tingkat kecernaannya menjadi lebih tinggi.
R. palustris bisa hidup dan berkembang secara aerobik maupun anaerobik.
Probiotik EM4 Peternakan untuk kucing
Probiotik EM4 peternakan kemungkinan bisa digunakan untuk kucing. Jika ini berhasil, maka manfaat probiotik tersebut manfaatnya bisa dirasakan oleh kucing kesayangan.
Namun, belum ada yang secara spesifik produk probiotik untuk kucing menggunakan bakteri dan kapang yang terdapat pada EM4.
Tapi, yang jenis bakerinya nyrempet – nyrempet, ada.
Salah satu bakteri yang dipakai untuk probiotik pada kucing adalah lactobacillus aciidophilus. Sedangkan bakteri pada EM4 adalah Lactobacillus casei.
Sama – sama dari genus lactobacillus, tapi spesiesnya berbeda.
Lactobacillus acidophilus adalah bakteri yang perannya untuk mengubah gula menjadi asam laktat. Secara alami bakteri ini memang bisa ditemukan pada tubuh manusia dan hewan.
Sedangkan EM4 (Lactobacillus casei), bakteri ini lebih berperan menghasilkan enzym amilase. Amilase akan digunakan oleh L. Acidophilus untuk mencerna berbagai bentuk gula menjadi asam laktat.
[infografik l. Acidophilus dan l. Casei saling melengkapi dalam kerja]
Antara L. Acidophilus dan EM4 (L. Casei) bukanlah bakteri yang saling bertolak belakang. Akan tetapi, mereka saling melengkapi.
Saya kira, khusus untuk L. Casei, EM4 peternakan untuk kucing sepertinya tidak ada masalah.
Karena baik L. Acidophilus dan L. Casei keduanya secara alami memang ada pada sistem pencernaan manusia dan hewan.
Sekarang ceritanya mungkin agak sedikit berbeda untuk kapang Saccaromyces cerevisiae dan rhodopseudomonas palustris.
Keduanya secara alami tidak berada pada saluran pencernaan manusia atau hewan. Apakah kehadiran keduanya bisa berguna atau tidak?
Saccaromyces cerevisiae, jika kita menganggapnya sebagai sebuah makanan, jamur ini adalah sumber protein yang sangat tinggi.
Kandungan bahan keringnya bisa sampai sekitar 46%, dalam bahan kering. Bisa menghasilkan enzim pencerna protein.
Akan tetapi, jumlah yang banyak dalam pakan bisa mempengaruhi palatabilitas pakan kucing. Karena baunya menjadi berubah, sehingga pakan menjadi tidak disukai.
Bagi saya, tidak perlu membahas sampai sejauh itu. Asalkan bisa mendapatkan referensi bahwa kucing yang diberi kapang S. Cerevisiae tidak apa – apa, sudah cukup.
Maksudnya kapang tersebut bukanlah bakteri yang bisa menyebabkan patogen bagi kucing. Karena utamanya adalah L . casei yang ada pada EM4 peternakan.
Menurut sebuah studi, pemberian Saccaromyces cerevisiae sebanyak 2% dalam pakan kucing bisa meningkatkan konsumsi dan serapan nitrogen. Nitrogen ini sangat digunakan dalam sistesis protein.[4]
Akan tetapi, semakin banyak jumlah S. Cerevisiae, maka jumlah nitrogen yang ikut keluar bersama kotoran dan urin semakin tinggi. Ini akan membuat kotoran dan air kencing kucing menjadi lebih bau.
Lagian, 2 % S. Cerevisiae dalam pakan itu sudah banyak sekali. Kandungan S. Cerevisiae yang terdapat dalam EM4 peternakan, masih jauh lebih sedikit.
Intinya adalah, kapang tersebut tidak berbahaya dan bisa diberikan ke kucing. Itu menurut studi yang menggunakan kapang tersebut sebagai campuran pakan secara langsung.
Kapang tersebut diambil dari ragi yang diekstrak, untuk mendapatkan strain S. Cerevisiae murni. Kemudian diberikan ke pakan kucing.
Sama halnya untuk jenis bakteri terakhir dari Em4 peternakan, rhodopsudomonas palustris. Asalkan ia tidak bersifat patogen, saya kira tidak masalah jika diberikan ke kucing.
Tidak ada kesimpulan di sini. Saya hanya mencoba membantu untuk menemukan referensi.
Jika Anda yakin dan merasa perlu, silahkan gunakan EM4 peternakan untuk kucing Anda.
Akan tetapi, jika Anda ragu, cari saja produk probiotik yang secara khusu dibuat untuk kucing. Seperti itu.
Saya kira pembahasan ini, em4 peternakan untuk kucing cukup sampai sini saja. Semoga ada gunanya, terimakasih dan sampai jumpa.
Referensi
[1] https://en.wikipedia.org/wiki/Rhodopseudomonas_palustris
[2] https://en.wikipedia.org/wiki/Saccharomyces_cerevisiae
[3] https://en.wikipedia.org/wiki/Lactobacillus_casei
[4] Lídia M. Lima, José Walter Silva Jr., Rosana C. S. Ogoshi, Jessica S. dos Reis, Janine França, Márcio G. Zangeronimo & Flávia M. O. B. Saad. Evaluation of Raw Yeast Extract (Saccharomyces cerevisiae) as an Ingredient, Additive or Palatability Agent in Wet Diet for Cats. International Journal of Biology; Vol. 8, No. 1; 2016. Canadian Center of Science and Education.
Sangat jelas dan detail sekali.. Saya akan coba u kucing saya semoga berhasil
Terima kasih atas begitu banyak informasinya
Di tetangga ada peternakan babi, tetapi kotoran tidak berbau. Di minuman dan makan dicampur sedikit EM4 yg telah diencerkan, 1 cc untuk 1 liter air
Mungkin akan saya coba untuk kucing saya